Allah turunkan musibah dan nikmat untuk menguji manusia.
Musibah hendaklah ditempuh dengan sabar dan redho, nikmat hendaklah disyukuri dengan mengagihkan kepada yg berhak.
Orang yg ditimpa musibah tetapi dia boleh sabar adalah lebih baik di sisi Allah berbanding orang yg dapat nikmat tetapi tidak mensyukurinya.
Begitu juga, orang yg bersyukur terhadap nikmat pemberian Allah adalah lebih baik berbanding orang yg tidak sabar ketika musibah melanda dirinya.
Saidina Umar bin al-Khattab menyifatkan musibah itu boleh menjadi nikmat.
Katanya, tidak aku ditimpa musibah, melainkan aku dapati padanya tiga nikmat.
Nikmat pertama, musibah yang menimpa itu bukanlah yang berkaitan dengan agama.
Nikmat kedua, musibah itu bukanlah musibah yang besar seperti yang menimpa umat sebelumnya.
Nikmat ketiga, sesungguhnya Allah SWT akan memberi balasan baik daripada musibah itu.
Kurniaan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada orang yang bersabar dan kembali menyerah diri kepada-Nya adalah suatu keampunan, kerahmatan dan hidayah.
Di situlah ada hikmah dan nikmat yang perlu disingkap dengan mata hati.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan